A DAY IN SOLO

    

    Another bucket list checked! Kota Solo memiliki berbagai macam kuliner khas dan destinasi-destinasi wisatanya yang super unik. So, awal tahun kemarin i finally decided memasukan Solo on my travel bucket list. Kabar baiknya, bulan lalu akhirnya bisa keliling Solo, mengunjungi Pasar Antik Triwindu dengan konsepnya yang super unik, menikmati kuliner-kuliner street foodnya dengan vibes kotanya yang tidak terlalu ramai dan teramat sangat tenang.

    FYI, untuk menuju Kota Solo, dari Yogyakarta bisa naik KRL ya guys. Cukup dengan 16.000 rupiah saja, kita sudah bisa pulang pergi Jogja-Solo dan Solo-Jogja menggunakan KRL. Jadwal KRL setiap harinya bisa dicek melalui aplikasi KRL Access ataupun Google, dan untuk pembayaraanya bisa menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) yang bisa dibeli langsung di Stasiun dengan sistem saldo atau bisa juga menggunakan aplikasi LinkAja.




    Jalan-jalan ke Solo bisa kemana aja sih ? Menurut aku pribadi, Solo sebenarnya sangat cocok untuk wisatawan-wisatawan yang hobi kulineran. Disini tersedia berbagai macam kuliner yang enak dengan harga yang terjangkau alias super ramah dikantong, tapi tetap dengan porsi yang bisa mengenyangkan perut kita. Terdapat banyak sekali tempat-tempat untuk hunting kuliner di Solo, kita bisa menikmati berbagai macam kuliner seperti Selat Solo, Soto, Bakso Solo, Es Dawet, Gudeg Solo dan masih banyak lagi. Jarak dari tempat kuliner satu ke kuliner lainnya juga tidak jauh, bahkan di sekitar Stasiun Solo Balapanpun tersedia banyak pedagang-pedagang yang menjual berbagai macam kuliner.


    Setelah banyak cari informasi tentang tempat-tempat menarik di Solo, dan akhirnya i am in love dengan Pasar Antik Triwindu. Karena bener-bener penasaran dengan tempat tersebut, sampai di Stasiun Solo Balapan langsung capcus ke Triwindu, and and bener saja dibuat speechless banget dengan tempat ini. Pasar Antik Triwindu merupakan tempat penjualan barang-barang antik yang bahkan usia barang-barang disini sudah lama sekali, bisa sampai ratusan tahun lalu. Barang-barang di jaman Belandapun ada disini dan dijual dengan harga yang terjangkau, kita juga bisa saling tawar menawar di Pasar ini. Salah satu penjual disini, saat aku tanya sudah berapa lama jualan di Triwindu, ternyata beliau adalah generasi ketiga dari keluarganya, which means tokonya sudah menjual barang-barang antik sejak jaman kakeknya masih muda, wowww impressive.


    Oh iya, jika tertarik untuk mengunjungi Pasar Antik Triwindu, jangan hanya foto-foto saja ya guys, sebisa mungkin beli barang-barang antik yang dijual para pedagang disini, and please keep the place clean when you visit! :)

0 Comments