TIPS TRAVELING PADA MASA PANDEMI

 

         Gak kerasa 2020 tinggal dua bulan lagi, tinggal menghitung hari menuju 2021, secepat itu. Jutaan rencana setiap orang harus tertunda ditahun ini karena pandemi, bukan hanya kita kok yang merasa dirugikan, tapi juga banyak orang. Rencana-rencana yang harusnya terlaksana tahun ini, tapi nyatanya belum bisa. Bucket list traveling yang harusnya sudah tercoret, sampai saat ini belum juga bisa tercoret. Sedih? Kecewa? Gereget? Jujur aku ngerasain banget tiga hal ini sampai sekarang, rencana jalan-jalan yang sudah sangat tersusun rapih jauh-jauh hari disebuah buku, belum juga bisa tercapai, bahkan bukunyapun sampai berdebu. Selalu ada hikmah dan solusi dibalik semua ini, yes that’s right. Traveling atau berlibur pada masa pandemi memang beresiko, berencana berlibur jauh keluar daerah, luar pulau atau bahkan luar negeri baiknya tentu saja ditunda dulu, but if you do, always follow the health protocol!

       Pertama, kemanapun dan dimanapun kita berlibur ataupun jalan-jalan, baik jauh ataupun dekat, tentu saja kita wajib mematuhi protokol kesehatan. Pakai masker, cuci tangan atau pakai hansenitizer sesering mungkin dan pastinya jaga jarak dimanapun kita berada. Jangan pernah menganggap sepele pada protokol kesehatan! Virus kecil tidak terlihat, tentu saja kita patut berhati-hati, waspada? Yes harus, panik? No!

        Ke-dua, sebaiknya gunakan kendaraan pribadi agar lebih aman. Tapi jika memang mendesak harus menggunakan transportasi umum, aku sangat menyarankan untuk naik kereta. Saat ini, kereta merupakan transportasi yang menurutku sangat baik sekali dalam penerapan protokol kesehatan. Contohnya, setiap penumpang akan diberikan fasilitas masker sekaligus face shield, cek suhu tubuh yang rutin dan jaga jarak. Selain itu, penumpang jarak jauh juga wajib menunjukan surat bebas Covid-19 berdasarkan hasil uji PCR atau Rapid-Test yang berlaku 14 hari pada saat keberangkatan, dan bagi daerah yang tidak tersedia fasilitas PCR atau Rapid-Test, maka dapat menunjukan surat keterangan bebas gejala seperti influensa (influensa-like illness) dari dokter rumah sakit/puskesmas. Penumpang yang tidak memenuhi syarat tersebut, tentu saja tidak akan diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan menggunakan kereta, dengan kebijakan pengembalian bea pemesanan tiket 100 persen.

       Next and last, traveling pada masa pandemi, kita harus pinter-pinter memilih wisata tujuan yang aman. Baiknya tentu yang tidak terlalu jauh dari domisili kita, dan jika tujuan wisatanya jauh, carilah tempat wisata, daerah ataupun negara yang dalam penanganan kasus Covid-19nya sangat baik. Begitupun dalam memilih tempat penginapan, carilah tempat penginapan yang mematuhi protokol kesehatan.

         Ribet? Ya memang, kangen liburan normal? Banget, tapi percuma ngeluh terus menerus. Hari gini ya disyukuri aja, alhamdulillah masih diberi rezeki dan kesempatan untuk jalan-jalan, walaupun masih ini masih itu dan lain-lain. Semoga pandemi ini segera berakhir, aamiin.

6 Comments